Buku
Menjadi Jogja: Memahami Jatidiri Dan Transformasi Yogyakarta
Buku ini menjadi ulasan dan perkembangan dinamika Yogyakarta, membicarakan riwayat 250 tahun Yogyakarta tidak lepas dari sejarah berdirinya mataram yang mengukuhkan Yogyakarta sebagai pewaris mataram dari masa 1580- 1749. Gambaran Mataram tahun (1613-1646) yang dipimpin oleh Sultan Agung yang berkedudukan di Mataram Kotagede sampai pindahnya Mataram ke Kartasura dengan gelar Amangkurat II (1677-1703).Tahun 1745 Mataram membangun istana baru di Surakarta dengan gelar yang bertahta Pakubuwono III. Ditahun 1755 dihasilkan perjanjian Giyanti, Mataram terbagi dua berkedudukan di Surakarta dengan yang bertahta bergelar Pakubuwono dan Kerajaan Yogyakarta dengan gelar Sultan Hamengkubuwana. Dalam masa kemerdekaan Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman yang menjadi kesatuan Yogyakarta bergabung menjadi bagian Wilayah RI dengan amanat Sri Sultan IX dan Pakualam VIII tertanggal 5 September 1945,Keistimewaan Yogyakarta kembali ditegaskan setelah sehari kemudian Presiden Soekarno menyampaikan piagam penetapan pemerintahan Pusat yang isinya, Sultan tetap dalam kedudukannya sebagai kepala pemerintahan yang mengendalikan semua wilayah kekuasaan kesultanan dan keistimewaan Yogyakarta menjadi lebih jelas dengan UU No.13 th 2012 tentang keistimewaan DIY.dipertegas dengan peraturan DIY no 1 th 2013 tentang kewenangan dalam urusan keistimewaan. Berdasarkan UU dan Perdais pembangunan di DIY harus berpijak kepada budaya.Yogyakarta memiliki 3 keistimewaan dengan fakta legal formal pertama dalam hal budaya,Kedua dalam hal pertanahan, Ketiga dalam pemerintahan menyangkut prosedur pemilihan kepala daerah dan siapa yang berhak menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur.rnDalam masa masa sebelum kemerdekaan di Yogyakarta tumbuh organisasi – organisasi tokoh tokoh kebangsaan dan berkembangnya sekolah sekolah, sebut saja Soewardi Soerjodiningrat lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara salah satu pendiri Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 yang memperhatikan masalah pendidikan. Tahun 1922 berdiri perguruan Taman Siswa di Yogyakarta dengan pendiri Ki Hadjar Dewantara dengan konsep alat untuk melawan kolonial, dalam perkembangannya mempunyai 52 sekolah yang berada di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan. Tahun 1912 Berdiri pula Perserikatan Muhammadiyah di Yogyakarta konsep mencerdaskan akal pikir,mendidik perilaku memperhalus adab kesopanan, dengan pendiri KH Ahmad Dahlan dengan membuka sekolah sekolah, rumah sakit, rumah penampungan anak yatim piatu dan fakir miskin yang beragama islam, tahun 2000 berjumlah 11483 sekolah dari jenjang TK samapi Perguruan tinggi dan 55 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Jejajak jejak sekolah kristiani dapat dibaca pada tahun 1924 di Yogyakarta saja ada 25 sekolah dalam perkembangannya berdiri sampai sekarang dan bertambah dengan munculnya sekolah sekolah Tingkat TK sampai perguruan tinggi. Tidak ketinggalan NU dengan pondok pesantren dan sekolah Maarif, dan gerakan Ahmadiyah Lahore dengan Sekolah Piri.Dan diiringi pula tumbuhnya sekolah sekolah dan pergurun tinggi negeri.rnDaris sisi arsitektur dan ruang kota, Yogyakarta tak lepas dari bangunan Kraton Kasulatanan Yogyakarta sebagai komplek kediaman dan kedudukan Sultan yang terletak dalam lingkungan jeron beteng di tengah Kota Yogyakarta dalam buku ini menjelaskan nama nama dari sebuah bangunan dan penggunaanya, di dalam lingkup paling dalam keraton dikelilingi oleh pemukiman yang diperuntukkan bagi para abdi dalem. Penjelasana dan tata letak masjid Agung sebagai masjid utama kerajaan dipinggiran terdapat 4 Masjid Pathok negari.Diantara bangunan bangunan monumen ada Taman Sari, Pemandian Umbul Winangun sebagai tempat pemandian. Pembanguan benteng kota pada HB I dan pada tahun 1811 dikenal geger sepehi pada HB II th 1811 benteng ini menjadi sasaran penyerbuan menduduki dan menjarah keraton.Untuk Tahun tahun 1872 diresmikan stasiun kereta api Lempuyangan, lantaran banyak pejabat belanda yang datang dan melewati Malioboro menuju Gedung Agung. Sekitar 1955-an Gedung gedung Perguruan tinggi sebagai salah satu kota pelajar terutama bangunan UGM setelah beberapa saat menumpang dalem pangeran dan keraton dengan hampir bersamaan pembanguna Gedung Dwi Sata Warsa dan Sasono Hinggil Dwi Abad yang terletak di utara alun alaun selatan gedung sebagai layanan publik.Tahun 1970-an Didirikan Gedung gedung sebagai fasilitas kebudayaan, Gelanggang Mahasiswa di UGM, Gedung Purnabudaya. Malioboro dan arsitektur bangunan yang melingkupinya dan yang menjadi jalur komersial.rnDari bidang sastra Peninggalan peninggalan sebagai pijakan sejarah sastra tradisional Jawa semisal Babad Tanah Jawa,Babad Diponegoro, naskah Centhini dengan beberapa versi diuraikan disini dan menjelang akhir 1912 terbit surat Suryaraja dan tahun 1930 munculnya cerita cerita pendek dengan majalah kejawen. Walaupun dalam perkembangan berkehidupan kebangsaan dan membentuk nasion, membentuk solidaritas dengan bahasa sebagai sarana komunikasi dan pengikat solidaritas tahun 1928 dengan tegas menyatakan berbangsa satu,bertanah air satu dan dengan bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Walaupun seiring dengan bahasa persatuan bahasa Indonesia yang dipakai tetap seiring sejalan dengan perkembangan bahasa daerah kususnya bahasa jawa. Tahun 1950 -1967 terbitlah Majalah berbahasa jawa Mekar Sari, Djoko Lodang dan perkembangan perkembangan sastra jawa sampai FKY pernah menerbitkan buku sastra antologi.rnDari jagad tari Gaya Mataram telah muncul sejakak HB I bertahta dengan karya karya monumental,sekaligus menjadi simbol perjuangan keraton untuk melawan penjajah, Maka Lahirlah tari gaya mataram. Dalam perjalanannya karya tari klasik gaya mataram mengalami perubahan bentuk maupun sosialisasinya.Selain tari Pada Masa HB I juga lahir jenis seni pertunjukan Wayang Wong.disamping wayang wong keraton Yogyakarta juga melahirkan bentuk seni pertunjukan Wayang kulit dengan seni pedalangannnya. Seni pertunjukan kontemporer merupakan ajang pementasan aneka ragam seni modern seiring pertumbuhan pendidikan seni munculaha tari gaya baru oleh Bagong Kussudiardjo, dan dalam perkembangan selanjutnya muncul sanggar tari dengan bentuk tari kontemporer yang dimotori Didik Ninithowok dan Miroto.rn Sedangkan dari Teater tonggak pertumbuhan dari bengkel Teater didirikan Ws Rendra 1969 dan Teater Alam digawangi Azwar AN 1972. Teater Gandrik menjadi populer dengan kas gaya Mataram dan tahun 1980 tumbuh teater teater kampus, Tahun 1993 muncul teater Garasi .rnDari Musik tumbuh anak band dengan berbagai alairan tahun 1980 Rolland Band,dan Tahun 1990 muncul Sheila on -7,Jikustik,Letto, Endank Sukamthi, Shaggi Dog dan beberapa kelompok yang mengikuti di kancah Nasional maupun lokal. rnDalam peta seni rupa Indonesia, Yogyakarta menempati posisi yang sangat penting, sederet tokoh dan peristiwa keseni rupaan saling susul, melahirkan prestasi reputasi dari waktu ke waktu1950 diwal perkembangan seni rupa moderen menurut perhitungan Claire Holt dua pertiga seniman Indonesia berdomisili di Yogyakarta. Awal pertimbuhan seni rupa tak bisa dipisahkan dengan lahirnya Organisasi Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI) 1935 di Jakarta yang dimotori oleh Soedjojono. Kemudian Soedjojono dan Surono membentuk lembaga Seniman Indonesia Muda dengan Cabang di Madiun dan Yogyakarta, Aktifitas SIM dialihkan ke Yogyakarta sampai 1942.Terbentuk lagi lembaga serupa bernama Pusat Tenaga Pelukis Indonesia, yang dipimpin oleh Djajeng Asmoro.Karena perbedaan pendapat antara Soedjojono dan Hendra Gunawan yang sulit dirujukkan, Hendra Gunawan dan Affandi mendirikan Sanggar Pelukis Rakyat yang aktif dengan kegitannya sampai 1957. Rj Katamsi merealisasikan mendirikan ASRI tanggal 15 Januari 1950. Beberapa Mahasiswa dan alumni ASRI kemudian bergabung dan mendirikan Sanggar Bumi Tarung tahun 1961 yang dipimpin Amrus Natalsya bergabung juga Djoko Pekik.Tahun 1966-170 berkecenderungan Seni rupa Abstrak yang sebelumnya dengan aliran realisme sosial diantara tokoh Bangong Kussudihardjo, Widayat,Sapto Hudoyo seiring muncul seni batik dipelopori Amri Yahya. Pada tahun 1963 bagian pendidikan ASRI diserahkan dan kemudian menjadi Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNY, Tahun 1968 ASRI berubah menjadi STSRI bergabung dengan sekolah tersebut Suwadji, Subroto, Nyoman Gunarso dan Aming Paryitno.Pada Tahun 1984 seiring berdirinya ISI Yogyakarta Sekolah Seni Rupa dan Desain diubah menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan pengelolaan Pada ISI, Perkembangan seni rupa yogyakarta juga dipicu oleh berdirinya Sanggar Dewata Tahun 1970 dengan pendiri Nyoman Gunarso dengan kecenderungan baru bersifat surrealis dan expresionistik yang menandai perupa perupa baru pada dekade 1980 sekaligus sebagai tonggak bertaburnya pelukis pelukis yogyakarta dengan experimennya tanpa harus berpatok pada tatanana baku konvensional dengan bentuk bentuk diolah melalui media kain, kayu, metal, sisa sisa produk industri dan sampah plastik lahirlah Heri Dono, SuatmadjiIvan Sagito, Eddie Hara, Entang Wiharso.Perubahan besar seni rupa tahun 1980-1990, di pengaruhi oleh ekonomi, boom seni rupa kompetisi, bacaan buku dari luar negeri dan kesempatan tinggal dan belajar di Eropa, Amerika Serikat dan Australia yang membuat perubahan karya dan memberikan pengaruh pada seniman lainnnya .Dari sini muncul seni rupa kontemporer yang tidak memiliki batas konvensional dan Non konvensional sehingga karyanya lintas batas, lintas tradisi dan lintas konvensi dengan karya karya bercorak realisme fotografi maupun surrealistik:Melodia,Nurcholis,Putu Sutawijaya,Bob Yudhita.Sementara figur-figur perempuan dengan citra tubuh dalam karya karya Ida Hajar,Wara Anindyah.Sedangkan seni patung sebelumnya dengan corak figuratis pereode ini muncul wujud dengan berbagai gaya dengan explorasi potensi material dan teknik:Anusapati, Hedi Haryanto dan muncul juga seni instalasi sebagai ciri GSRB, beberapa seni instalasi juga mengambil idiom dari seni tradisi ritual sebagai media alternatif:Dadang Kristanto, Ninsityo Adipurnomo.Perkembangan juga dipengaruhi berdirinya Galeri Seni Cemeti tahun 1988 dan beberapa berdirinya museum museum seni di YogyakartarnDari halaman halaman terakhir buku ini memberikan ulasan kuliner yang ada di Yogyakarta yang tergolong masih murah dibanding di kota kota lain di Indonesia dan beserta tempat kulinernya dan varian yang melegenda.Ulasan tentang sejarah gempa di Yogyakarta sampai gempa tahun 2006 yang memporak porandakan semua sendi kehidupan.rnrnrn
16-7040 | Tersedia | ||
16-7040.2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain