Majalah dan Terbitan Berkala
Art Effect Edisi #9/Oktober 2018
Perkembangan kehidupan umat manusia dalam semua bidang tidak terlepas dari literasi, termasuk dalam dunia kesenian dan kebudayaan, Sehingga ilmu dalam semua bidang dapat dikembangkan generasi selanjutnya untuk menciptakaan suatu inovasi baru. Kita tidak dapat membayangkan, bagaimana kehidupan ini berkembang tanpa literasi, yang menghasilkan literatur tekstual maupun nontekstual seperti lukisan, foto, suara, relief, dan lain-lain.
Dalam kesempatan kali ini, Majalah Art Effect #9 mengangkat tema tentang Literasi Seni. Tim Redaksi sengaja menghadirkan bahasan ini, perihal bagaimana peran penting literasi dalam dunia kesenian dan kebudayaan kita. Laporan utama dalam rubrik Paparan
dengan judul Kurangnya Literasi Seni di Indonesia, menggambarkan bagaimana bangsa kita kekurangan agen-agen literasi dalam dunia seni dan bagaimana peran penting literasi itu sendiri. Tidak hanya itu, pada rubrik Buah Pikir dengan judul Seni Tanpa Refrensi, staf pengajar Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Mikke Susanto juga menggambarkan bagaimana peran penting sebuah refrensi yang mempengaruhi kekaryaan dan kualitas seniman. Dan mencoba membaca sejarah di rubrik Momoria lewat Literasi dan Kurasi lewat tokoh tokoh kurator di Indonesia. Serta liputan lainnya yang sudah dikerjakan dan sajikan oleh redaktur.
21-10926 | 705 A 9/2012 | Majalah, Jurnal dan Terbitan Berkala (Majalah dan Terbitan Berseri) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain