Keempat peneliti yang mengisi buku outlet, yogyakarta dalam peta seni rupa kontemporer indonesia ini sepakat bahwa pengertian seni rupa kontemporer tidak bisa dipahami tanpa mengkaji perkembangan s…
Pameran GSRB merupakan catatan perjalanan penting semenjak dilakukan pertamakali pada awal 1975 hingga pameran terakhirnya berama “Pasaraya Dunia Fantasi” 1987. Pameran ini menjadi penting dan …
Dalam jurnal ini lebih banyak meyoroti tentang Pameran seni rupa Gerkan Negara Nonblok
Majalah Mata Jendela edisi pertengahan tahun 2018 ini, kembali mengupas perkara seni dan politik sejumlah artikel berupaya membicarakan perkara relasi seni dan politik dalam berbagai topik dan pers…
Edo Pop Mengolah subjecct-matter tentang 'persoalan' perempuan dalam visualisasi bentuk bentuk ,tanda-tanda dan metaphor tertentu.
Orisinalitas Karya Seni Rupa & Pengakuan International Oleh Sumartono,Sandyakala Ning Majapahit: Beberapa Problem Interpretasi Oleh Faruk HT,Langen Kusuma Banjaransari Dimensi Politik Sebuah Seni P…
Pada pameran ini memperlihatkan seni lukis china dengan kecenderungan ke pemandangan alam, kaligrafi dengan menggunakan tinta china yang dituangkan dalam kertas, dan patung yang meperlihatkan bent…
Conducted by Cemeti Art Foundation in the years 1997–1999, the publication is a comprehensive research into Yogyakarta’s place within the Indonesian contemporary art scene. It responds to a lac…
The publication is based on the premise that Indonesian modern art – as Susrinah Sanyoto Sastrowardoyo states in the introduction – is often misinterpreted as “modern Indonesian art”, a con…